"Kami tidak tahu, harus cari kemana, tadi
pihak rumah sakit sudah memberi tahu biaya operasi Dany kurang lebih Rp 20
juta,"kata Ny Narti ibu Dany di ruang perawatan IRNA IV kelas III RSUD dr
Sayidiman, Magetan, Senin (25/5/2015). Ny Narti, ibu Dany tahu anaknya sakit
setelah dikabari perangkat desa setempat, Minggu (24/5). Namun sesampainya di
rumah, Dany yang akan sekolah di TK B ini, sudah dalam keadaan lemah dan tidak
bisa berjalan.
"Anak
saya mengaku sudah hampir satu bulan tidak makan, karena memang tidak ada yang
dimakan. Neneknya juga sudah tua, juga mengalami penurunan kesehatan sehingga
tidak ada yang mencarikan makanan," ujar perempuan yang terlihat tua dari
umurnya ininya ini. Dany Saputro, sudah menjadi yatim sejak usia tiga tahun
setelah bapaknya yang bekerja di Batam meninggal dunia. Sejak itu Dany dirawat
Poniyem neneknya di Dusun Mojogadang, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo,
Kabupaten Magetan.
"Maksud
saya, Dany saya ikutkan neneknya dan saya bekerja mencari nafkah. Karena
sebentar lagi Dany kan sekolah,"ujar Narti terlihat seperti menahan napas.
Ny Narti tidak mengira kalau anaknya akan mengalami kelaparan. Kemungkinan
kalau Poniyem, nenek Dany tidak mengalami penurunan kesehatan karena termakan
usia, Dany tidak sampai kelaparan. Karena neneknya masih bisa berkebun. "Saya
rencananya mau pulang menjelang puasa atau awal bulan Juni, tapi keduluan Dany
sakit seperti ini,"jelas Narti.
Saat ini pihak
RSUD dr Sayidiman menunggu berat badan Dany Saputro bertambah untuk melakukan
operasi usus, yang akan memakan biaya kurang lebih sebesar Rp 20 juta."Infonya
tadi dokter menunggu sampai berat badan Dany naik, baru dilakukan
operasi,"kata Jumiran, perangkat Desa Banjarejo yang mengantar Dany ke
rumah sakit sebelum orangtuanya datang dari Surabaya. Dany saat ini dirawat
dengan kartu miskin dari desa, tapi untuk biaya operasi desa akan mengupayakan
bantuan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan atau ke warga di lingkungan
Desa Banjarejo.
Kami dari
keluarga besar DGCI ( Datsun Go Community Indonesia ) Jawa Timur dan DGCI
Chapter Pawitandirogo turut merasa bertanggung jawab. Karena kita semua adalah
keluarga jadi sepatutnya kita bisa bantu mengurangi beban mereka dengan aksi
simpatik “ Peduli Untuk Dhani”.
Dalam hal itu
kami beregerak sesuai dengan intruksi DGCI Jatim untuk mengumpulkan dana
bantuan kemanusian berupa uang. Dan Alhamdulillah dana bisa terkumpul sebesar
Rp.10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah).
Dana akan kami
berikan langsung kepada keluarga Dhani pada hari sabtu, 30 Mei 2015 jam 16.00
WIB, kami segenap anggota DGCI Chapter Pawitandirogo mewakili DGCI se Jawa
Timur berangkat menuju Rumah Sakit dimana tempat Dhani dirawat. Kami berangkat
dengan 9 mobil datsgo dengan dikomandani om Rudi selaku ketua Koordinator
penggalang dana untuk Dhani.
Dana sumbangan
untuk Dhani kami serahkan langsung kepada ibundanya Dhani disaksikan oleh
Dokter Jaga RSU Magetan dan Pengurus DGCI Chapter Pawitandirogo, dan semoga
bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk dhani
Semoga kejadian
ini menjadikan kita lebih mawas diri terhadap kelurga kita maupun orang lain. Terima
kasih DGCI atas rasa kemanusiaan keluarga Dhani hanya bisa berucap syukur
Alhamdulillah, dan berterima kasih.