Minggu, 31 Mei 2015

PEDULI KEMANUSIAAN UNTUK DHANI




Mengenaskan, Dany Saputro (5) anak yatim warga Dusun Mojogadang, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan kelaparan sampai mengalami kelumpuhan. Hal ini karena dia dasuh neneknya Poniyem yang hidup sebatangkara dengan kondisi ekonomi sangat sederhana (miskin). Sedang ibu Dany, Ny Narti, mencari nafkah di Surabaya untuk persiapan anaknya masuk sekolah. Kini Dany Saputro dirawat di RSUD dr Sayidiman, Kabupaten Magetan dan diagnosis ususnya mluntir karena lama tidak terisi makanan dan harus menjalani operasi.
"Kami tidak tahu, harus cari kemana, tadi pihak rumah sakit sudah memberi tahu biaya operasi Dany kurang lebih Rp 20 juta,"kata Ny Narti ibu Dany di ruang perawatan IRNA IV kelas III RSUD dr Sayidiman, Magetan, Senin (25/5/2015). Ny Narti, ibu Dany tahu anaknya sakit setelah dikabari perangkat desa setempat, Minggu (24/5). Namun sesampainya di rumah, Dany yang akan sekolah di TK B ini, sudah dalam keadaan lemah dan tidak bisa berjalan.
"Anak saya mengaku sudah hampir satu bulan tidak makan, karena memang tidak ada yang dimakan. Neneknya juga sudah tua, juga mengalami penurunan kesehatan sehingga tidak ada yang mencarikan makanan," ujar perempuan yang terlihat tua dari umurnya ininya ini. Dany Saputro, sudah menjadi yatim sejak usia tiga tahun setelah bapaknya yang bekerja di Batam meninggal dunia. Sejak itu Dany dirawat Poniyem neneknya di Dusun Mojogadang, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan.
"Maksud saya, Dany saya ikutkan neneknya dan saya bekerja mencari nafkah. Karena sebentar lagi Dany kan sekolah,"ujar Narti terlihat seperti menahan napas. Ny Narti tidak mengira kalau anaknya akan mengalami kelaparan. Kemungkinan kalau Poniyem, nenek Dany tidak mengalami penurunan kesehatan karena termakan usia, Dany tidak sampai kelaparan. Karena neneknya masih bisa berkebun. "Saya rencananya mau pulang menjelang puasa atau awal bulan Juni, tapi keduluan Dany sakit seperti ini,"jelas Narti.
Saat ini pihak RSUD dr Sayidiman menunggu berat badan Dany Saputro bertambah untuk melakukan operasi usus, yang akan memakan biaya kurang lebih sebesar Rp 20 juta."Infonya tadi dokter menunggu sampai berat badan Dany naik, baru dilakukan operasi,"kata Jumiran, perangkat Desa Banjarejo yang mengantar Dany ke rumah sakit sebelum orangtuanya datang dari Surabaya. Dany saat ini dirawat dengan kartu miskin dari desa, tapi untuk biaya operasi desa akan mengupayakan bantuan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan atau ke warga di lingkungan Desa Banjarejo.
Kami dari keluarga besar DGCI ( Datsun Go Community Indonesia ) Jawa Timur dan DGCI Chapter Pawitandirogo turut merasa bertanggung jawab. Karena kita semua adalah keluarga jadi sepatutnya kita bisa bantu mengurangi beban mereka dengan aksi simpatik “ Peduli Untuk Dhani”.
Dalam hal itu kami beregerak sesuai dengan intruksi DGCI Jatim untuk mengumpulkan dana bantuan kemanusian berupa uang. Dan Alhamdulillah dana bisa terkumpul sebesar Rp.10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah).
Dana akan kami berikan langsung kepada keluarga Dhani pada hari sabtu, 30 Mei 2015 jam 16.00 WIB, kami segenap anggota DGCI Chapter Pawitandirogo mewakili DGCI se Jawa Timur berangkat menuju Rumah Sakit dimana tempat Dhani dirawat. Kami berangkat dengan 9 mobil datsgo dengan dikomandani om Rudi selaku ketua Koordinator penggalang dana untuk Dhani.
Dana sumbangan untuk Dhani kami serahkan langsung kepada ibundanya Dhani disaksikan oleh Dokter Jaga RSU Magetan dan Pengurus DGCI Chapter Pawitandirogo, dan semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk dhani
Semoga kejadian ini menjadikan kita lebih mawas diri terhadap kelurga kita maupun orang lain. Terima kasih DGCI atas rasa kemanusiaan keluarga Dhani hanya bisa berucap syukur Alhamdulillah, dan berterima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar